Loading...

Reformasi Birokrasi

Kementerian Pertanian, RI

img

Pengelolaan Perpustakaan Melalui e-Learning dan ITani

Pada tanggal 10 April 2017 bertempat di Balai Pelatihan Pertanian Ketindan, Malang Jawa Timur telah diselenggarakan kegiatan Temu Teknis Pengelola Perpustakaan Lingkup Pertanian.  Tema yang diangkat oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) selaku penyelenggara pada pertemuan ini adalah “Peningkatan Kinerja Perpustakaan Melalui e-learning dan iTani”.  Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari dari tanggal 10-13 April 2017. Peserta adalah pustakawan dan pengelola perpustakaan di UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian berjumlah 118 orang dan narasumber sebanyak 8 orang. Narasumber berasal dari BBPP Ketindan, PUSTAKA, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Bina Nusantara, dan AKSARAMAYA.

Dalam arahannya saat membuka acara, Ka PUSTAKA Ir.  Gayatri. K. Rana, MSc. menegaskan perpustakaan harus selalu beradaptasi dengan kemajuan teknologi baik itu infrastruktur, fasilitas maupun sumberdaya pengelolanya.  Untuk itu penyelenggaraan temu teknis ini menjadi sarana bagi pustakawan dan pengelola perpustakaan untuk mempelajari iTani dan e-learning yang dikembangkan oleh PUSTAKA. iTani dikembangkan dalam upaya mendukung percepatan penyebaran informasi inovasi pertanian. iTani hadir untuk mengikuti perubahan perilaku pengguna dalam mencari informasi yang cepat dan tepat melalui media smartphone, tablet dan desktop. Hal lain yang mendorong pengembangan iTani adalah hampir semua pengguna perpustakaan sudah menggunakan telepon seluler, transmisi melalui jaringan telepon saat ini telah menjangkau di segala tempat, kemudahan dan praktis dalam pemakaian telepon seluler.  Narasumber iTani dari pengembang yaitu Bapak Sulasmo PT. Aksaramaya
 
Selain iTani diperkenalkan pula e-learning oleh narasumber Bapak Hudianto dari BINUS University. E-learning dibuat untuk menjawab kebutuhan akan peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM para pengelola perpustakaan di Kementerian Pertanian. Dengan adanyae-learning akan memudahkan penyebaran pengetahuan. Mengingat kondisi tenaga perpustakaan yang tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia maka penggunaan e-learning tidak dapat dihindarkan lagi.