Loading...

Reformasi Birokrasi

Kementerian Pertanian, RI

Pacu Potensi Ekspor, Mentan SYL Tinjau Hulu hingga Hilir Sektor Pertanian di Babel

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Provinisi Bangka Belitung (Babel), Jumat (7/8) dan Sabtu (8/8). Dalam kunjungan kerjanya, Mentan didampingi oleh Gubernur Erzaldi Rosman dan Bupati Bangka Selatan, Joestian Noer. Pada kesempatan hari pertama kemarin, serangkaian kegiatan berupa panen raya, pemberian bantuan serta kunjungan ke sentra produk pertanian.

“Babel adalah salah satu wilayah di tanah air yang memiliki potensi yang luar biasa, selain secara geografis dekat dengan negara tetangga sehingga memiliki peluang ekspor yang besar, tanahnya subur, juga masyarakatnya dibawah pimpinan Bapak Gubernur, memiliki etos kerja yang tinggi. Ini adalah modal yang baik,” kata pria yang biasa disapa SYL ini memberikan arahan pada pelepasan ekspor komoditas pertanian di pabrik tapikoka di Desa Kenanga, Kabupaten Bangka, Sabtu (8/8).

Pelepasan ekspor perdana berupa 10.000 ton cangkang sawit milik PT Bumi Agri Sejahtera senilai Rp. 1,1 milyar ke negara Jepang ini merupakan salah satu bukti bahwa insan pertanian di Babel terus memacu pertumbuhan ekspornya.

Setelah lada, sawit, karet dan lidi nipah maka cangkang sawit menambah deret ragam komoditas unggulan ekspor baru asal Babel, tambah SYL. “Saya sangat mengapresiasi kinerja pertanian di Babel, karena turut membuktikan bahwa pertanian tetap kokoh walaupun ditengah pademi Covid-19,” ujarnya.

Masih ujar SYL, menurut data dari Badan Pusat Statistik pada triwulan II-2020, sektor pertanian tumbuh paling kencang di masa pandemi yakni sebesar 16,24%. Dari lima penyumbang ekonomi terbesar yakni masing-masing sektor pertanian, industri, perdagangan, konstruksi dan pertambangan, tercatat hanya pertanian yang menyumbang pertumbuhan positif.

“Ini berkat kerja keras, kerja bersama dan kerja dengan cara berpikir yang sinergis dari seluruh insan pertanian baik di pusat, daerah, pelaku usaha dan juga petani, saya memberikan apresiasi yang tinggi,” tutur SYL.

Sementara Gubernur Erzaldi juga mengungkapkan pihaknya terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan pertanian dengan berbasis kawasan. Untuk itu ia berharap dukungan penuh dari Kementerian Pertanian baik dari sisi budi daya, pasca panen sampai hilirisasi produk pertanian.

"Saat ini kami juga tengah mendorong pertumbuhan sub-sektor hortikultura dan peternakan, harapannya tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,  kedepan dapat diekspor, mohon dukungannya pak Menteri,” kata Erzaldi.

Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil dan Kepala Balai  Karantina Pertanian Kelas II Pangkal Pinang, Saifuddin Zuhri yang turut mendampingi Menteri Pertanian juga mengajak masyarakat Babel untuk bersama menjaga kelestarian sumber daya alam, dengan melaporkan dan memeriksakan hewan, tumbuhan dan turunannya saat hendak dilalulintaskan baik ekspor, impor maupun antar area.

‘Selain untuk menjaga kelestarian dari ancaman hama penyakit hewan dan tumbuhan yang berbahaya, juga agar produk pertanian layak dan aman dikonsumsi. Jika dikenal aman dan sehat pasti memiliki daya saing tinggi di pasar global,” kata Jamil.

Menurutnya, berdasarkan data pada sistem perkarantinaan IQFAST di Karantina Pertanian Pangkalpinang, tercatat produk pertanian yang diekspor masih dalam bentuk segar. Jamil mengajak para pelaku usaha juga memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian untuk melakukan hilirasi produk pertanian. “Kedepan produk yang diekspor harus barang jadi, minimal setengah jadi agar makin banyak nilai tambah yang dapat diraih petani dan masyarakat,” pungkas Jamil.

 

 

Narahubung

drh. Zaifuddin Zuhri

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkal Pinang