Loading...

Reformasi Birokrasi

Kementerian Pertanian, RI

img

TINDAK LANJUT PENDATAAN POPULASI SAPI DAN KERBAU DI DKI JAKARTA DAN JAWA TIMUR SECARA ONLINE DILAKUKAN WORKSHOP HASIL ANALISIS DATA

Pada tanggal 10 Desember 2019, dilaksanakan workshop hasil kegiatan Pendataan Sapi dan Kerbau Secara Online dan Survei Produktivitas Tebu. Pada workshop itu hadir narasumber dari Jurusan Statistika IPB yaitu Dr. Farid, dan hadir narasumber dari PSEKP yaitu Dr. Nyak Ilham, narasumber dari Biro Perencanaan, dan narasumber dari Direktorat Statistik Peternakan dan Perikanan – BPS. Workshop dilaksanakan di Hotel Arch – Bogor.

Dinamika ketersediaan daging sapi nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah populasi dan kualitas sapi dalam negeri. Perhitungan populasi selama ini hanya menggunakan parameter, kecuali pada saat Sensus Pertanian populasi sapi dan kerbau dihitung secara keseluruhan. Sensus Pertanian itu sendiri dilaksanakan oleh BPS sepuluh tahun sekali. Parameter yang digunakan untuk mengestimasi populasi meliputi parameter penambah yaitu  persentase kelahiran, persentase pembelian, dan persentase penambahan lain, parameter pengurang yaitu persentase kematian, persentase pemotongan, persentase penjualan, dan persentase pengurangan lain.

Pada tahun 2019 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, melaksanakan kegiatan pendataan sapi dan kerbau secara online. Uji coba pendataan ini dilaksanakan di 2 (dua) provinsi, yaitu provinsi dengan tingkat populasi paling rendah yaitu Provinsi DKI Jakarta dan provinsi  dengan tingkat populasi paling tinggi yaitu Provinsi Jawa Timur.  Provinsi DKI Jakarta kontribusi populasi terhadap populasi nasional kurang dari 1%, sebaliknya Provinsi Jawa Timur kontribusi terhadap populasi nasional sekitar 30%. Tujuan dari pendataan ini adalah melakukan  uji coba pengumpulan data by nama by address, uji coba pengiriman data populasi ke iSIKHNAS, meningkatkan akurasi data populasi sapi potong, sapi perah, dan kerbau, serta membentuk database peternak di kabupaten yang menjadi lokasi pendataan.

Pendataan sapi dan kerbau di Provinsi DKI Jakarta telah dilaksanakan pada pertengahan Februari 2019. Pendataan dilakukan secara lengkap di Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Barat, dan Kota Jakarta Utara.  Pendataan dilakukan untuk mendapatkan database peternak dan populasi sapi dan kerbau di masing-masing wilayah. Hasil pendataan di DKI Jakarta menghasilkan angka populasi sapi potong sebanyak 2.352 ekor, populasi sapi perah 2.090 ekor, dan kerbau 59 ekor. Jumlah total populasi sapi potong, sapi perah, dan kerbau sebanyak 4.501 ekor. Struktur populasi di DKI Jakarta terdiri dari sapi potong 52%, sapi perah 47%, dan kerbau 1%.  Struktur populasi untuk jumlah anak yang berumur kurang dari 1 tahun, mencerminkan jumlah kelahiran setahun yang lalu. Persentase kelahiran untuk sapi potong 6%, sapi perah 13%, dan kerbau 25%.

Pendataan Sapi dan Kerbau yang dilaksanakan oleh Pusdatin, menghasilkan angka jumlah rumah tangga /non rumah tangga usaha ternak sapi dan kerbau di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 206 rumah tangga, sementara populasi sebanyak 4.501 ekor, sehingga rata-rata kepemilikan/pengusahaan sebanyak 22 ekor per rumah tangga/ non rumah peternak.

Pendataan sapi dan kerbau secara online dilaksanakan di Jawa Timur mulai tanggal 1 Juli 2019 sampai 15 Nopember 2019.  Jumlah sapi kerbau yang didata adalah kondisi per tanggal 1 Juli 2019.

Hasil pendataan jumlah populasi sapi potong, sapi perah dan kerbau per tanggal 1 Juli 2019 di 17 kabupaten/kota di Jawa Timur sebanyak 2.577.442 ekor, terdiri dari sapi potong sebanyak 2.450.248 ekor atau 95,1%, sapi perah sebanyak 117.590 ekor atau 4,6%, dan kerbau 9.604 ekor atau 0,4%. Jumlah tersebut masih belum mencapai 100%, karena persentase pemasukan data ke iSIKHNAS sebesar 95,97%.

Berdasarkan hasil estimasi jika pemasukan data mencapai 100%, maka populasi sapi dan kerbau di 17 kabupaten/kota yang menjadi sampel di Jawa Timur adalah sebanyak 2.703.604 ekor, terdiri dari 2.568.631 ekor sapi potong atau 93,8%, sapi potong sebanyak 124.746 ekor atau 5,7%, kerbau sebanyak 10.226 ekor atau 0,5%.

Berdasarkan hasil pendataan di 17 kabupaten/kota di Jawa Timur, maka estimasi total populasi sapi potong, sapi perah, dan kerbau untuk Provinsi Jawa Timur adalah sebesar 4.050.393 ekor. Untuk pendugaan selang, dengan tingkat keyakinan 95% total populasi sapi potong, sapi perah, dan kerbau pada tanggal 1 Juli 2019 berkisar antara 3.683.021 ekor sampai 4.417.765 ekor. Rincian untuk estimasi populasi ternak di Jawa Timur, untuk sapi potong sebanyak 3.800.677 ekor, sapi perah 229.750 ekor, dan kerbau 19.966 ekor.

Hasil pendataan sapi dan kerbau di Provinsi Jawa Timur menghasilkan data populasi di 17 kabupaten/kota sebanyak 2.577.442 ekor, dengan jumlah peternak yang terdata sebanyak 867.321 peternak, sehingga rata-rata pengusahaan adalah 2,97 ekor per peternak.

Hasil pendataan ini juga menghasilkan angka estimasi parameter kelahiran, karena pada kuesioner ada struktur umur masing-masing ternak.  Untuk katagori anak, dengan umur kurang dari 1 tahun, diasumsikan sama dengan jumlah kelahiran setahun yang lalu. Untuk sapi potong parameter kelahiran sebesar 23,9% dari populasi, sementara untuk sapi perah parameter kelahiran sebesar 20,3% dari populasi, dan kerbau sebesar 18,3%. Parameter penting lainnya adalah persentase betina dewasa untuk sapi perah sebesar 59,1% dari populasi sapi perah.

Pendataan sapi dan kerbau secara online di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Timur dapat terlaksana sesuai dengan rencana berkat dukungan dan kerjasama yang erat antara Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Setditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Suku Dinas yang membidangi peternakan lingkup Provinsi DKI Jakarta, dan Dinas Peternakan atau yang membidangi peternakan di 17 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur. (DS-Pusdatin)