Loading...

Reformasi Birokrasi

Kementerian Pertanian, RI

img

BET Cipelang dan BBIB Singosari Raih Perak dalam SNI Award 2019

Dengan tag line “The National Quality Award of Indonesia”, untuk yang ke-15 kalinya, Badan Standarisasi Nasional (BSN) memberikan penghargaan SNI Award 2019 kepada perusahaan/organisasi terbaik penerap standar.

SNI Award yang digelar sejak tahun 2005 ini merupakan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Indonesia kepada organisasi yang dinilai telah menjalankan sistem manajemen operasional yang baik dan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten.

Dua Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memboyong dua Award dalam ajang SNI Award tersebut. Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang  dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari   masing-masing memperoleh peringkat perak untuk kategori Perusahaan/Organisasi Kecil Barang dan Perusahaan/Organisasi Menengah Barang. Untuk kedua kalinya BET Cipelang memperoleh SNI award, pertama tahun 2017 memperoleh peringkat perunggu dan tahun 2019 memperoleh peringkat perak.

Malam penganugerahan SNI Award dihadiri oleh Kepala BSN Bambang Prasetyo, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro , Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Wakil Gubernur Riau, Edy Nasution dan Profesor Rhenald Khasali, 20 Tim Juri dan perwakilam perusahaan /organisasi peserta SNI Award.

“SNI Award merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menstimulasi peningkatan penerapan SNI oleh pelaku usaha maupun organisasi lainnya. Melalui SNI Award diharapkan produsen, konsumen dan masyarakat umum semakin menghargai aspek mutu, dan memahami perlunya berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan penggunaan SNI sebagai referensi penyediaan dan permintaan pasar,” jelas Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro.

Bambang Brodjonegoro mengapresiasi BSN yang hingga tahun 2019 konsisten menyelenggarakan SNI Award dan berharap agar kualitas penyelenggaraan SNI Award dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

“Kita semua harus mampu menjaga kredibilitas penghargaan ini dengan baik, sehingga jangan sampai SNI Award terkesan 'sekedar award'. SNI Award harus memberikan nilai tambah dan berdampak yang positif bagi penerimanya, sehingga Penerima SNI Award menjadi perusahaan/organisasi yang unggul baik di level nasional maupun internasional,” ujarnya.

“Khusus untuk lembaga pemerintah atau BUMN, SNI harus menjadi persyaratan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kebijakan ini akan mendorong tumbuhnya industri yang memproduksi barang yang berkualitas dan memberikan pelayanan jasa sesuai harapan pelanggan yang pada akhirnya menjadikan Indonesia berdaya saing tinggi,” ujar Bambang Brodjonegoro

Menristek/Kepala BRIN juga berharap SNI Award ini memiliki dampak yang luas bagi pelaku industri lainnya untuk menerapkan SNI, baik dari penyedia bahan baku, manufaktur, distributor maupun pihak terkait lainnya.

Kepala BSN Bambang Prasetya mengucapkan selamat kepada para penerima SNI Award, dan berharap mereka bisa menjadi role model industri penerap SNI di Indonesia.

“Perlu kami ungkapkan di sini bahwa BSN tidak hanya menetapkan SNI yang terkait dengan produk dan jasa saja, tetapi juga di bidang sistem manajemen, proses, dan personel. Antara lain  SNI ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu dan SNI ISO 37001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan. Sehingga BSN  mendorong peserta SNI Award untuk menerapkan SNI ISO 37001 sebagai instrumen bagi pelaku usaha, BUMN dan pemerintah dalam mencegah tindakan penyuapan yang masih marak terjadi,” tambah Bambang Prasetya.

Profesor Rhenald Khasali, selaku Ketua Tim dewan Juri mengatakan, “Dari tahun ke tahun, pendaftar SNI Award mengalami perubahan. Pada tahun 2016, sebanyak 108 organisasi/perusahaan yang mendaftar. Pada tahun 2017, sebanyak 126 organisasi/perusahaan. Pada tahun 2018, sebanyak 208 organisasi/perusahaan. Pada tahun 2019, sebanyak 188 organisasi/perusahaan yang mendaftar. Setelah dilakukan penyaringan terdapat 146 peserta yang lolos verifikasi”.

“Dari jumlah tersebut lolos sampai tahap onsite atau kunjungan lapangan sebanyak 93 organisasi/perusahaan. Pada tahap berikutnya, penilaian oleh dewan juri, ditetapkan 69 organisasi/perusahaan sebagai penerima.” jelasya

Pada tahun 2019, penghargaan SNI Award diberikan kepada 69 organisasi dan perusahaan, yang meliputi: 1 penerima SNI Award peringkat Grand Platinum; 3 penerima SNI Award peringkat Platinum; 15 penerima SNI Award peringkat Emas; 38 penerima SNI Award peringkat Perak; serta 13 penerima SNI Award peringkat Perunggu.

Perusahaan penerima Anugerah SNI Award tahun 2019 masih 12 kategori, namun tahun ini SNI Award mengalami perluasan lingkup kategori. Selain itu, SNI Award tahun 2019 juga memberikan penghargaan Role Model SNI kepada perusahaan yang pernah memperoleh Grand Platinum dan tetap konsisten menerapkan SNI, yaitu Appreciation for Maintaning Grand Platinum.

Proses penilaian SNI Award dilakukan secara ketat oleh Tim Juri yang diketuai pakar ekonomi Rhenald Kasali, beranggotakan 20 orang yang ahli di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Para juri berasal dari industri, pemerintah, perguruan tinggi, maupun asosiasi.(NA/Ditjen PKH)

KATEGORI PENERIMA SNI AWARD TAHUN 2019

1.     Organisasi Kecil Barang

2.     Organisasi Kecil Jasa

3.     Organisasi Menengah Barang Sektor Agro

4.     Organisasi Menengah Barang Sektor Logam,Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika

5.     Organisasi Menengah Barang Sektor Kimia, Farmasi, Tekstil dan Pertambangan,

6.     Organisasi Menengah Jasa

7.     Organisasi Besar Barang Sektor Agro

8.     Organisasi Besar Barang Sektor Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika

9.     Organisasi Besar Barang Sektor Kimia, Farmasi, Tekstil dan Pertambangan

10.   Organisasi Besar Jasa,

11.   Organisasi Pendidikan Menengah,

12.   Organisasi Pendidikan Tinggi.