Loading...

Reformasi Birokrasi

Kementerian Pertanian, RI

img

PUSDATIN ADAKAN SOSIALISASI APLIKASI COLLECTOR FOR ARCGIS DI PROVINSI MALUKU UTARA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI LAHAN PERTANIAN SECARA ONLINE

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bekerja sama dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) mengadakan acara rapat koordinasi Upsus Padi, Jagung dan Kedelai (pajale) Provinsi Maluku Utara mengenai evaluasi angka luas tanam dan meningkatkan kualitas pelaporan data Luas Tambah Tanam (LTT) yang merupakan salah satu upaya untuk menggenjot percepatan tanam sehingga mitigasi kekeringan di lokasi-lokasi sentra produksi dapat dilakukan secepatnya. Acara dihadiri oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara, Dr. Ir. Bram Brahmantiyo, M.Si selaku penanggungjawab Upsus Provinsi Maluku Utara, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (Jabir Ibrahim) dan Kepala Seksi Teritorial KOREM 152/Babullah Ternate. Peserta rakor ini terdiri dari perwakilan dinas pertanian kabupaten/kota yang menangani data Upsus pajale serta unsur dari Korem dan Kodim di Provinsi Maluku Utara. 

Pada kesempatan ini, Pusdatin diberikan kesempatan untuk memberikan paparan mengenai aplikasi Collector for ArcGIS dan PDPS (Percepatan Data Pangan Strategis)  bagi petugas lapang atau petugas Sistem Informasi Manajemen (SIM) Tanaman Pangan (TP) yang dilaksanakan pada tanggal 5 - 6 September 2019 di Hotel Emerald, Kota Ternate, Maluku Utara.  

Dalam paparan hari pertama, Pusdatin diberikan kesempatan untuk memaparkan sosialisasi pengambilan data lahan pertanian melalui aplikasi Collector for ArcGIS. Dalam paparannya disampaikan bahwa Pusdatin telah berhasil mengembangkan aplikasi Collector untuk monitoring dan evaluasi lahan pertanian secara online serta aplikasi Collector for ArcGIS dapat didownload di Playstore untuk Android dan Collector Classic di AppStore untuk Iphone. Aplikasi Collector for ArcGIS ini merupakan alat bantu bagi petugas lapang didalam pengambilan data lahan pertanian. Dengan aplikasi Collector for ArcGIS, kita bisa mengumpulkan data spasial di lapangan dengan background peta (basemap) dari ArcGIS Online dan juga bisa menambahkan foto pada obyek data spasial tersebut. Bahkan bisa menambahkan informasi pada attribute data spasial tersebut melalui form yang sebelumnya telah dibuat melalui ArcGIS online sebelum pergi ke lapangan. 

Paparan hari kedua, Pusdatin menyampaikan aplikasi Pengembangan Data Pangan Strategis (PDPS). Dengan membangun sistem PDPS dapat mempercepat pelaporan data, memudahkan akses data dan memperkuat korodinasi data antara pusat dan daerah. Adanya sistem ini bisa mempercepat aliran data secara periodik setiap bulan agar lebih akurat, kuat dan mudah diakses. Sehingga kami akan terus melakukan evaluasi agar tidak ada selisih perbedaan data luas lahan pertanian yang signifikan antara data Upsus dan data PDPS.

Dalam acara tersebut, juga ditanda tangani MOU antara Penanggungjawab Upsus (BPTP Maluku Utara) dengan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Maluku Utara, Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara. Ke depannya diharapkan pengelola dan penanggungjawab data tanaman pangan tingkat kabupaten/kota secara rutin dan tepat waktu menginput data tanaman pangan ke dalam aplikasi PDPS atau pengambilan data lahan pertanian melalui Collector for ArcGIS secara online sehingga sewaktu-waktu Pemerintah butuh data, data akan secara online langsung dpat dilihat diaplikasi tersebut. Untuk meyakinkan perbedaan data, Pusdatin menghimbau kepada para petugas pengumpul data khususnya petugas SIM TP yang hadir pada saat itu untuk melakukan pengambilan data lahan pertanian dengan memanfaatkan aplikasi Collector for ArcGIS. (DS-Pusdatin)