Penyuluh Pertanian merupakan ujung tombak seluruh program  pembangunan pertanian  untuk menuju swasembada pangan nasional. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi, pada pembukaan gabungan acara Sosialisasi Pedoman SIMURP, dan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) pada tanggal 17 Oktober 2019 di Cipanas, dengan peserta berjumlah 120 orang.

Dalam pertemuan ini, Biro Kerja Sama Luar Negeri KLN), Kementerian Pertanian menjelaskan tentang peluang kerja sama pertanian bidang penyuluhan di Forum Internasional. Main Outline dari penjelasan mencakup arah kebijakan, strategi dan program kegiatan penyuluhan pertanian, agenda penyuluhan di Forum Internasional dan Srategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Biro KLN menyampaikan bahwa salah satu peluang kerja sama bidang penyuluhan di forum internasional ASEAN h melalui the ASEAN Sectoral Working Group on Agricultural Training and Extension (AWGTE). Pertemuan internasional ini merupakan sarana berbagi pengalaman diantara negara anggota ASEAN terkait sistem penyuluhan pertanian dan sistem inovasi pertanian.  Bertujuan menghasilkan lesson learn untuk reformasi penyuluhan pertanian Indonesia. Agenda pembahasan pada forum ini antara lain penyuluhan pertanian pada Agriculture Innovation System (AIS) meliputi Gender, Nutrisi dan Wirausahawan Muda; Private Sector pada penyuluhan dengan program Public Private Partnership (PPPs) dalam transfer teknologi dan penyuluhan; Kebijakan pada penyuluhan pertanian seperti dampak pelatihan dan metodologi pembelajaran petani, Capacity building dan Field Visit. Biro KLN menghimbau kepada unit teknis, khususnya BPPSDMP agar mengusulkan daftar kebutuhan prioritas kerja sama internasional, sebagai acuan untuk memfasilitasi akses pasar komoditi pertanian, investasi sector pertanian  dan kerja sama teknis. (RDS/Biro KLN)