MENTAN ME-LAUNCHING PROGRAM YOUTH ENTERPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT SUPPORT SERVICES (YESS)
Pembangunan Sumberdaya Manusia menjadi point penting pembangunan Indonesia masa kini hingga masa depan dan Kementerian Pertanian (Kementan) tetap konsisten dan mendorong gerakan penumbuhan generasi muda milenial dibidang pertanian. Dalam pengembanganya, Kementan juga mendapat dukungan dari lembaga internasional, salah satunya IFAD berupa kerjasama dalam pengembangan kewirausahaan muda dan ketenagakerjaan dibidang pertanian.
Kerjasama yang berjudul Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) ini pun telah dirilis oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jumat (11/10/19). Program ini memprioritaskan pada pemberdayaan pemuda tani di pedesaan.
IFAD menggelontorkan dana kerjasama tersebut sebanyak 55,3 juta dollar AS untuk dipergunakan dalam YESS selama 6 tahun program berjalan (2019-2025) dan simultan. Melalui program YESS diharapkan akan terwujud regenerasi petani, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda dibidang pertanian. Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
"Wirausaha ini sangat penting karena seperti arahan bapak Presiden bahwa added value itu ada di processing. Jadi ketika di hulu keuntunganya tidak terlalu besar, maka kita bisa naikan nilai dibagian processing alias di hilir. Makanya kita perlu mengedukasi anak muda bahwa pertanian saat ini sudah modern dan berteknologi canggih," ujar Mentan Andi Amran Sulaiman.
Amran mengatakan, untuk mendukung pengembangan tersebut, Kementan sejak 5 tahun lalu sudah menyediakan berbagai alat mesin pertanian, serta pemenuhan bibit dan benih unggul yang dibagikan secara gratis. Menurut dia, semua bantuan itu merupakan komitmen pemerintah dalam mendorong majunya usaha tani generasi muda.
"Sekarang yang penting adalah meyakinkan mereka bahwa jadi pengusaha muda itu perlu yakin dalam mencapai keberhasilan. Jadi kita tanamkan dulu keyakinan kita, lalu motivasi mereka bahwa tidak ada yang tidak bisa untuk menjadi konglomerat," katanya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Kementan, Dr. Idha Widi Arsanti, SP., MP, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk para pengusaha dan jajaran pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
"Program YESS ini sangat mendukung pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," tambah Idha Widi Arsanti.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di 4 (empat) propinsi pada 15 (limabelas) kabupaten; yaitu Propinsi Kalimantan Selatan (Kab Banjar, Kab Tanah Laut dan Kab Tanah Bumbu); Propinsi Sulawesi Selatan (Kab Bantaeng, Kab. Bone, Kab Bulukumba dan Kab Maros); Propinsi Jawa Barat (Kab Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Tasikmalaya dan Kab Subang); dan Propinsi Jawa Timur (Kab Malang, Kab Tulungagung dan Kab Pacitan).
Dengan indikator utama kegiatan : (1) 32.500 orang memperoleh pekerjaan di sektor berbasis pertanian; (2) 33.500 orang pedesaan meningkat pendapatannya; (3) 50.600 orang mengembangkan usaha dibidang pertanian; (4) 100.000 orang mampu menggunakan jasa keuangan, 4.300 diantaranya rumah tangga migran muda; dan (5) 120.000 pemuda memperoleh pendidikan keuangan.
Indikator tersebut akan dicapai melalui empat (4) kegiatan utama yaitu; 1) Rural youth transition to work (peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian); 2) Rural Youth Entrepeneurship (Pengembangan Wirausahawan Muda Perdesaan); 3) Investing to Rural Youth (Fasilitasi akses permodalan); serta 4) Enabling Environment to Rural Youth (membangun lingkungan usaha yang kondusif).
Sasaran program adalah kaum muda di perdesaan dari keluarga kurang mampu; serta kaum muda yang berisiko tinggi terhadap kemiskinan. Target yang akan dicapai selama 6 tahun program ini adalah 320.000 generasi muda di perdesaan. "Dimana kita akan mensupport mereka untuk mencintai bidang pertanian agar menjadi agro sociopreneur. Nah, untuk mengimplementasikannya, kita bekerja sama dengan pengusaha, Pemda, Kemenakertran, Kementerian Koperasi, Bappenas dan Kementerian Keuangan," katanya.
Menurut Idha, program ini ditargetkan dapat mendorong ribuan generasi muda yang awam dengan dunia bisnis pertanian. Sebab, secara konsep program kewirausahaan adalah inkubator bisnis yang dapat mendorong anak muda menjadi konglomerat kecil.
"Yang jelas pengusaha muda ini akan mendapatkan dukungan penuh baik berupa pengembangan kapasitas atau penguatan akses finansial dari perbankan yang sudah kita bangun networkingnya," katanya.
Ke depan, kata Idha, pemerintah akan memfokuskan diri pada titik hasil dari alat project yang dimiliki di setiap provinsi, dari Sabang sampai Merauke. "Tentu kita juga akan melakukan evaluasi pada titik-titik keberhasilan itu," katanya.
Sutarjo, salah satu peserta yang mengikuti program kewirausahaan ini mendukung apa yang menjadi target pemerintah dalam mengembangkan usaha tani anak muda di berbagai daerah. Pria yang juga merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor ini mengaku tak sabar mengakselerasi dunia bisnis tani dengan anak muda di daerah lain.
"Apalagi sekarang kita memasuki tahapan revolusi industri 4.0, tentu semuanya harus smart seperti apa yang disampaikan Bapak Menteri tadi, bahwa pertanian kita sudah tidak kotor-kotoran lagi, sekarang semuanya sudah teknologi dan smartphone," tukasnya. (NK/BPPSDMP)
Video
Info Terpopuler
- Berikut Daftar 17 Jabatan Fungsional ASN Bidang Pertanian
- Sinergitas Kesekretariatan Kementerian Pertanian
- Pelamar CPNS Kementerian Pertanian tembus 35 Ribu Orang
- SISTER, Aplikasi Sertifikasi Memudahkan Dalam Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian
- Pembinaan dan Penguatan Unit Pelaksana Teknis Lingkup Kementerian Pertanian