Polong Menjanjikan, Perusahaan Swasta Puas dengan Kedelai Rakitan Balitbangtan
“Persentase kopong polong kecil, hampir semua polong terisi, tingkat kematangan seragam dan isinya bernas (sempurna), “ kata Iryono, Kepala Litbang PT. Tarutama Nusantara (TTN) saat dihubungi via telepon, Senin (30/9). Iryono mengaku sangat puas dengan kedelai Biosoy rakitan Balitbangtan.
Varietas unggul baru (VUB) kedelai yang ditanam di Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember ini menunjukkan pertumbuhan yang baik. Berdasarkan perhitungan jumlah polong (Sabtu, 28/9), Iryono memperkirakan produktivitas kedelai mencapai 3.2 ton per hektar. "Kita bandingkan dengan kedelai lokal hasilnya jauh lebih bagus Biosoy (polong dan isian),” kata Iryono.
PT TTN sebelumnya menanam kedelai lokal seperti varietas mojosari. “Varietas lokal biasanya berkisar 1.2 ton maksimal 1.8 ton per hektar. Kalau penanaman selanjutnya bagus (Biosoy), tentu kami sampaikan kepada petani di sini, “ ujar Iryono.
Peneliti Balitbangtan, Dr. Asadi menyatakan bahwa Biosoy telah dikembangkan di daerah lain seperti Grobogan, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Utara, Bali dan Sulawesi Barat dengan produktivitas rata-rata diatas 3 ton per hektar. Biosoy memiliki potensi hingga 3.5 ton per hektar (rata-rata 2.7-3 ton), umur panen 83 hari dan tahan penyakit karat. Harapannya, kedelai ini mampu menekan impor dan mewujudkan swasembada kedelai. (Nico/Litbang)
Video
Info Terpopuler
- Berikut Daftar 17 Jabatan Fungsional ASN Bidang Pertanian
- Sinergitas Kesekretariatan Kementerian Pertanian
- Pelamar CPNS Kementerian Pertanian tembus 35 Ribu Orang
- SISTER, Aplikasi Sertifikasi Memudahkan Dalam Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian
- Pembinaan dan Penguatan Unit Pelaksana Teknis Lingkup Kementerian Pertanian