Badan Ketahanan Pangan menyelenggarakan Penelaahan Soal Ujian Kompetensi Jabatan Fungsional dan Penyusunan E-learning Jabatan Fungsional AKP, APHP, dan PMHP pada tanggal 23-25 September 2019 di Sahira Butik Hotel Bogor, sebagai berikut:

Rapat dibuka oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan, dihadiri oleh Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Kepala Pusat Ketersediaan Pangan, pejabat eselon III, IV, Pejabat Fungsional Lingkup Ketahanan Pangan (AKP, APHP, dan PMHP) yang bertugas membuat materi soal ujian kompetensi (ujikom), serta narasumber yakni Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, dan Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Untuk keperluan  ujikom disusun materi soal ujikom sebanyak minimal 1000/2000.

Berdasarkan hasil ujikom sebelumnya, banyak peserta yang tidak lulus. Setelah dicermati bahwa salah satu penyebabnya adalah soal terlalu berputar putar sehingga membingungkan peserta ujikom. Soal yang sudah dibuat harus ditelaah jangan terlalu susah dan tidak juga terlalu mudah. Harus disepakati ruang lingkup soal sehingga soal yang dibuat sesuai dengan Permenpan Jabatan Fungsional. Sebaiknya soal ujikom disusun dengan dasar memenuhi kompetensi umum dan kompetensi perjenjang. Hindari materi soal terkait perdagangan, BPOM, yang tidak berhubungan dengan kegiatan JFT misal instansi lain atau organisasi internasional.

Penelaahan materi soal akan dilakukan untuk bahan tes ujikom tahun 2020, untuk persiapan ujikom bulan Oktober 2019, masih menggunakan materi soal yang sama dengan bulan Agustus 2019, sehingga untuk membantu peserta ujikom disusun bahan ajar/e-learning.

E-learning berisi materi yang ada di soal sebagai sarana untuk belajar. Dibuat artikel atau Power Point yang mudah dipahami dan dapat diakses kapan saja melalui Google Form atau Google Drive.

Kepala Badan Ketahanan Pangan mengarahkan untuk mendorong sebanyak-banyaknya Pejabat Fungsional karena tidak selamanya ada di Struktural dan Fungsional menjadi andalan dalam analisis mengambil kebijakan. Untuk meningkatkan hasil ujian direncanakan Bimtek selama 2 hari sebelum ujian kompetensi. Dari daerah diminta ujian di Jakarta semua.

Rencana soal berikutnya dibuat pertanyaan yang jawabannya bisa dipikirkan/ analisis, bukan hafalan mati dan pertanyaan tidak terkait komoditas tertentu. Bobot soal 60% soal mudah, 40% soal yang membutuhkan pemikiran. (JA-BKP)