Loading...

Reformasi Birokrasi

Kementerian Pertanian, RI

img

Tingkatkan Kinerja dan Layanan, Karantina Surabaya Luncurkan 8 Inovasi

Sebagai salah satu unit pelayanan teknis di Badan Karantina Pertanian, Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya harus mampu mengedepankan fungsi pelayanan dan mengembangkan inovasi layanan. Tentu semua disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.

“Saat ini yang dibutuhkan adalah pelayanan yang tepat, cepat, murah, akurat, akuntable, dan sekaligus mencegah pungli/korupsi. Untuk mewujudkan itu, kami meluncurkan 8 Inovasi pada 12 September 2019 yaitu: 1 inovasi tentang integrasi dokumen (SIMPEL INSU) dan 7 inovasi berbasis IT,” jelas Mussyafak Fauzi, Kepala BBKP Surabaya.

SIMPEL INSU (Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Integrasi BBKP Surabaya) menggabungkan 6 dokumen sekaligus. Terdiri atas: Standar Pelayanan Publik (SPP), SNI ISO 9001:2015 tentang Pelayanan, ISO/IEC 17025:2017 tentang Laboratorium, SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), dan Zona Integritas menuju WBK WBBM (ZI WBK WBMM). Adanya SIMPEL INSU diharapkan pelayanan operasional karantina dapat dilakukan secara cepat, tepat, aman, konsisten, transparan dan akuntabel.

Guna mendukung SIMPEL INSU, BBKP Surabaya (15/9) meluncurkan 7 Inovasi lain berbasis Web. Baik untuk eksternal maupun internal, diantaranya 1) Sistem Informasi Relisasi Anggaran (SIRIANG), 2) Sistem Informasi Perjalanan Dinas & Keuangan (NADIKU), 3) Online Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (I-KEMAS), 4) Sistem informasi Cuti Pegawai (CUTARI: Cuti Tanpa Ribet), 5) Sistem Informasi Laboratorium Karantina (Lab-Q), 6) Sistem informasi antrian pelayanan karantina (CANTI-Q/Cek Antrianku), dan 7) Sistem Informasi Karantina Hewan (INFO KAWAN).(JM/Barantan)

Inovasi ini diapresiasi oleh Agus, Ketua Ombudsman Jawa Timur, “Saya mengapresiasi langkah yang ditempuh BBKP Surabaya guna meningkatkan pelayanan dan upaya mencegah pungli serta korupsi di lembaganya. Kiranya perubahan sistem juga diikuti oleh perubahan perilaku sumberdaya manusianya, sehingga tujuannya tercapai."