Loading...

Reformasi Birokrasi

Kementerian Pertanian, RI

img

Peningkatan Kinerja dan Kapasitas ASN

 Reformasi Birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu tujuan reformasi birokrasi adalah sejahtera. Di dalam lembaran Grand Design Reformasi Birokrasi Indonesia adalah “terwujudnya pemerintahan kelas dunia” yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegrasi tinggi yang mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen pemerintahan yang demokratis.

Integritas yang tinggi dan profesional akan dapat dicapai dengan mudah apabila Pegawai Negeri yang dalam hal ini adalah anggota KORPRI itu sejahtera. Bertempat di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali tanggal 22 Maret 2017 berlangsung Kegiatan Peningkatan ASN dalam Pengembangan Usaha dan Kesejahteraan Pegawai dalam rangka pembinaan terhadap Aparatur Sipil Negara Kementerian Pertanian. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perwakilan KORPRI pada Unit Pelayanan Teknis Provinsi Bali yang masih aktif dan yang akan memasuki masa pensiun.
 
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Bali, Drh. Saiful Muhtadin, MM serta dihadiri para narasumber dari P4S Somya Pertiwi, Kepala Cabang PT Taspen Denpasar, Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan UPMP4 BPJS Kesehatan Cabang Denpasar, Kepala Cabang Melati Bank Mantap Bali.
 
Dalam sambutannya Kepala Balai Karantina, Saiful Muhtadin, mengatakan kegiatan ini guna mempersiapkan masa depan bagi para PNS/ASN yang aktif agar dapat menjalani tugas dalam keadaan sehat dan profesional untuk mencapai good governance, dan kesiapan bagi yang akan memasuki masa purna bakti nantinya. Ukuran kesejahteraan pensiunan adalah harus sehat, sejahtera, dan harus semangat.
 
Gde Agus Sucipta, Kepala Cabang PT Taspen Denpasar menyampaikan Taspen saat ini mempunyai banyak anak cabang perusahaan diantaranya seperti Taspen Life, PT Arthaloka, dan Bank Mantap (Mandiri Taspen Pos). Salah satu manfaat yang belum banyak dimanfaatkan adalah: jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja.
 
I Wayan Mastika Arsa Wibawa, Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan UPMP4 BPJS Kesehatan Cabang Denpasar menyampaikan hak peserta BPJS adalah memperoleh Kartu Indonesia Sehat, mendapat fasilitas kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Peserta BPJS Kesehatan berkewajiban mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.
I Nengah Purnamayasa, Kepala Cabang Melati PT Bank Mantap, memaparkan layanan Ketaspenan yang dibantu prosesnya oleh Bank Mantap diantaranya membantu proses Klaim, informasi estimasi hak THT, pelayanan pembayaran pensiun ke alamat rumah. Keunggulan tabungan “SIMANTAP”, sangat menarik, biaya administrasi, setoran awal, saldo minimal, biaya pergantian buku, Rp. 0,00 dan kemudahan lainnya.
 
I Nengah Suarsana, Ketua P4S SOMYA PERTIWI dari banjar Dinas Wangaya Betan, Tabanan Bali sangat menarik dengan usaha yang telah dilakukan. Adanya berbagai jenis pelatihan terkait bidang pertanian yang nara sumbernya dari Balai Penelitian maupun dari Universitas di Bali, dengan asrama kapasitas 30 orang. Dilakukan juga pengembangan Agro Eko Wisata karena kawasan Ekosistem Subak tidak hanya sebagai produsen padi. Adanya produk beras organik dan pengembangan pertanian berkelanjutan yang berlandaskan Filosofi Tri Hita Karana.
 
Pada sesi penutupan acara A.A.Ngurah Bagus Kamandalu berharap kegiatan ini berkesinambungan setiap tahunnya, diumpamakan memberi kail kepada para pensiunan yang bermanfaat dalam jangka panjang dibandingkan dengan pemberian ikan yang hanya bermanfaat sebentar saja.