Salah satu cara menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang tanaman pangan, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan setiap tahunnya rutin mendaftarkan Unit Pelaksana Teknisnya (UPT) untuk mengikuti penilaian Abdi Bakti Tani yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Kementan (Biro Organisasi dan Kepegawaian). Penilaian dilakukan oleh Tim dari Biro Organisasi dan Kepegawaian (Ir. Mardianis, M.M., Wendy Lukman, S.Sos.) didampingi Tim dari Setditjen Tanaman Pangan dan Dit. Perlindungan Tanaman Pangan (Retno Setianingsih, S.P, M.P, Drs. Iman Siswadi, Maunah Ambarwati, S.P., M.P., Nur Hidayati, S.H., Sri Hermiyatun) sebagai pembina UPT pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2017 di UPT masing-masing.

UPT yang dinilai adalah Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT-Jatisari), Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura-Cimanggis), dan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT-P. Minggu). Dari ketiga UPT binaan Ditjen. Tanaman Pangan 2 UPT sudah pernah mendapatkan piala Abdi Bakti Tani, yaitu BBPPMB-TPH dan BPMPT, sedangkan BBPOPT ditargetkan tahun ini. BBPPMB-TPH dan BPMPT sudah pernah diusulkan untuk memperebutkan piala kencana Tahun 2015 bersaing dengan UPT Kementan lainnya, namun belum berhasil mendapatkan piala.

Hasil penilaian UKPP bidang Tanaman Pangan Tahun 2017 kami rangkum dalam tabel berikut:

Beberapa inovasi pelayanan yang dikembangkan oleh UKPP Ditjen. Tanaman Pangan diantaranya adalah: “Metode Analisis Kemurnian Benih Kacang Tanah (Arachis hypogeae) dalam ISTA Rules 2013” (BBPPMB-TPH) dan “Layanan Bimbingan Teknis Untuk Babinsa dan PPL dalam Penanganan OPT” (BBPOPT), namun demikian inovasi tersebut belum diikutsertakan dalam lomba SINOVIK yang diselenggarakan oleh Kemenpan dan RB. Hasil penilaian diatas selanjutnya akan dijadikan bahan evaluasi pimpinan UPT untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan di UPT-nya masing-masing.